om saya baru saja meninggal. tepatnya kemarin senin jam 09.25. hati saya pedih. entah kenapa, saya merasa begitu kehilangan sosoknya. hampir separuh hidup saya, kami tinggal bersama-sama. om saya memang tidak semanis pria pada umumnya. sikapnya kadang kasar. tapi tidak pada saya. dia tidak pernah menolak untuk mengantar jemput saya sekolah.
ketika pagi itu saya mendengar kabar bahwa beliau meninggal, saya tidak tau harus berbuat apa. yang pertama terlintas di otak saya adalah nasib anak-anaknya yang masih berumur 5taun dan 3taun. dan hati saya bertambah pedih, ketika saya bertemu dengan anak-anak itu. mereka menangis sekuat tenaga. saya tau, mereka bukan menangisi bapaknya tapi menangisi ibunya yang histeris dan menangis tidak terkendali. anak seumur mereka memang belum tau apa yang terjadi. tapi justru tangisan mereka akhirnya memecah tangis saya juga.
sampai akhirnya beliau dimakamkan keesokan harinya, saya masih tidak percaya. dan saya masih tetap menahan pedih ketika anaknya mulai bertanya 'bapak neng endi?kok ora mulih-mulih toh mbak?'. saya tidak bisa berucap apa-apa. hanya bisa merengkuh bocah itu dan segera mengajaknya bermain untuk sedikit melupakan ayahnya.
banyak kenangan yang tercipta dengan beliau. banyak hal terjadi. dan tidak mungkin terhapus dari otak saya...
saya hanya ingin berucap, selamat jalan...... |